Tersibak helai nestapa menggulung lesu rambutmu
Di khayalan yang melada jantungku
Terasuk resah yang melimpuhkan rindu
Disanalah ku bersandar menunggu
Derapan lajumu yang menggontai pilu
Dan mengapa bunga di telinga jadi rajutan mimpi
Segenap cahaya yang mengalahkan gelap
Yang ada di penjuru batin yang risau
Kemanakah kau kan berpulang
Sematkan dirimu risalah ini
Dalam sentuhan yang menyatukan derita ini
Kamu lebih ayu dengan bunga di telinga
Kamu lebih ayu dengan bunga di telinga
Damai terpana bersada raya
Menunggu hadirmu yang santun
Ku terpaku
Kamu lebih ayu dengan bunga di telingamu
Kamu lebih ayu dengan bunga di telingamu
Damai terpana bersada raya
Menunggu hadirmu yang santun
Ku terpaku oh