Semusim sudah cintaku berlalu
meninggalkan kesan seribu kenangan
manis dan pahitnya ku abadikan
tidak lupa semumur hidupku
Sehingga kini penuh parut luka
(di dada ini penuh parut luka)
yang kau tinggalkan sebagai kenangan
adakalanya bila ku mengenangmu
air mata jatuh berlinangan di pipi
( korus )
ke manakah kau menghilang
tiada khabar berita
mengapa engkau pergi
di saatku menyayangimu
Laluan rindu yang ku harungi
bagaikan menempuh badai
meronta-ronta dalam kalbuku
rinduku tiada noktahnya
Apa yang paling aku terkilan
cinta kita separuh jalan
tanpa sempat ku merasa nikmat
puncak cinta bahagia
Kini semuanya sudah terbukti
siapa yang lebih setia
kepada yang maha esa aku berserah
(kepadamu tuhan aku berserah)
tenangkanlah jiwaku